Jalan-Jalan ke Maroko 7 Hari: Dari Gurun ke Kota Biru

Maroko

7 Hari Menyusuri Maroko: Dari Pasar Chaotic di Marrakech ke Sunyi Gurun Sahara

Maroko bukan negara yang tenang. Begitu keluar dari bandara, suara klakson, teriakan pedagang, dan aroma rempah langsung nempel di indera. Tapi justru itu yang bikin perjalanan ke negara Afrika Utara ini terasa hidup. Dalam seminggu, lo bisa loncat dari gang sempit kota tua ke padang pasir luas tanpa ujung. Ini bukan liburan nyaman—tapi perjalanan yang akan nempel di kepala lo selamanya.

baca juga: Liburan ke Dubai: Panduan Wisata Hemat & Seru untuk Traveler

Hari 1–2: Marrakech – Pintu Gerbang Kekacauan yang Menyenangkan

Marrakech
Marrakech

Marrakech itu brutal dan memesona sekaligus. Lo bakal masuk ke medina (kota tua) dan langsung disergap aroma tajin, teriakan tukang karpet, dan jalanan sempit yang bisa bikin Google Maps nyerah. Jemaa El-Fnaa, alun-alun pusat kota, isinya tukang sihir, musisi jalanan, dan tukang henna yang maksa. Lo bisa beli jus jeruk seger di pinggir jalan sambil nonton orang main ular.

Yang wajib:

  • Menyusuri Souk (pasar tradisional) cari lampu logam, bumbu, atau scam kecil yang menyebalkan
  • Makan tajine kambing di kedai lokal
  • Santai di riad (rumah tamu tradisional), biasanya tersembunyi di balik tembok kusam

Hari 3: Aït Benhaddou – Kota Batu yang Jadi Lokasi Film

Aït Benhaddou
Aït Benhaddou

Dari Marrakech, lo bisa sewa mobil atau ikut tur menuju Aït Benhaddou, kota benteng dari tanah liat yang jadi lokasi syuting Game of Thrones, Gladiator, dan The Mummy. Perjalanan lewat Pegunungan Atlas jadi pengalaman tersendiri—jalanannya sempit, berliku, dan pemandangannya absurd bagus. Di Aït Benhaddou, lo jalan kaki naik ke atas benteng buat lihat panorama yang kelihatan nggak berubah sejak ribuan tahun lalu.

Hari 4–5: Gurun Sahara – Tidur di Tengah Hampa

Gurun Sahara
Gurun Sahara

Destinasi berikutnya: Merzouga, kota kecil di pinggir Erg Chebbi, salah satu gurun pasir terbesar di Maroko. Dari sini, lo bisa naik unta (atau kalau pinggang lo rapuh, naik 4×4) masuk ke tengah gurun. Pasirnya beneran jingga. Mataharinya gila. Malamnya lo tidur di tenda berlapis karpet sambil denger musik tradisional di bawah langit penuh bintang.

Ini bukan buat semua orang. Lo bakal mandi debu, toilet seadanya, dan sinyal hilang. Tapi justru itu titik di mana lo bisa ngerasa hidup.

Hari 6: Fes – Kota Tua yang Lebih Tua dari Google

Fes Marocco
Fes Marocco

Kalau Marrakech berisik, Fes itu kacau dalam skala yang lebih dalam. Medinanya labirin. Terkadang bau kulit dari tempat penyamakan (Chouara Tannery) bisa bikin lo pengen balik kanan. Tapi di sinilah letak pesonanya. Fes nggak dibuat buat turis—dia tetap hidup dengan caranya sendiri. Lo bisa lihat pengrajin tembikar, tukang tenun, dan toko kitab tua yang masih jalan sejak abad pertengahan.

Hari 7: Chefchaouen – Biru, Sepi, dan Akhir yang Tenang

Chefchaouen
Chefchaouen

Setelah semua kekacauan, lo tutup perjalanan di Chefchaouen—kota kecil di pegunungan Rif yang dicat biru dari ujung ke ujung. Jalanan lengang, udaranya sejuk, dan suasananya cocok buat nulis jurnal atau duduk di kafe sambil mikir hidup. Ini tempat healing yang sesungguhnya, tanpa quote Instagram.

Tips Jalan-Jalan di Maroko (yang gak dikasih di brosur)

  • Jangan percaya siapa pun yang bilang “this way” di medina. Mereka ujung-ujungnya minta uang.
  • Nawar itu wajib. Kalau harga awal 200 dirham, lo mulai dari 50.
  • Air keran nggak bisa diminum. Beli botol.
  • Jangan terlalu gaya—pakai baju sopan. Lo gak di Bali.
  • Jangan kaget kalau ada anak kecil teriak “China! Japan!” sambil nunjuk lo. Mereka gak tahu. Cuekin aja.

Penutup

Maroko bukan buat semua orang. Tapi kalau lo tahan dengan kekacauan, bau tajam, dan jalan kaki belasan kilometer per hari, lo bakal pulang dengan cerita yang gak bisa dibeli di brosur agen travel manapun. Lo gak cuma jalan-jalan, lo ikut masuk ke dalam negara yang masih hidup seperti ratusan tahun lalu—dengan semua keindahan dan kekacauannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *