Pilihan Museum Yang Wajib di Kunjungi di Indonesia

Museum di indonesia

Museum bukan sekadar tempat menyimpan koleksi benda-benda bersejarah atau deretan foto dari masa lalu. Kini, museum telah bertransformasi menjadi destinasi wisata edukatif yang tak kalah seru dari liburan keliling kota. Selain menambah wawasan, mengunjungi museum juga bisa menjadi cara menyenangkan untuk memahami warisan budaya dan sejarah Indonesia. Yuk, intip beberapa museum terfavorit di Indonesia yang layak masuk daftar jalan-jalan kamu berikutnya

 

1. Museum Angkut, Batu – Jelajahi Sejarah Transportasi Dunia dengan Gaya Seru

Museum Angkut, Batu
Museum Angkut, Batu

Terletak di kawasan sejuk perbukitan Kota Batu, Malang, Museum Angkut menjadi salah satu destinasi wajib jika kamu berkunjung ke Jawa Timur. Museum ini bukan sekadar tempat memajang kendaraan—ia adalah petualangan visual dan edukatif yang memperkenalkan kita pada evolusi transportasi dari berbagai belahan dunia.

Dengan lebih dari 300 koleksi kendaraan, mulai dari sepeda onthel klasik hingga mobil balap Formula 1, Museum Angkut merupakan museum bertema transportasi pertama di Asia. Setiap kendaraan ditata dengan latar dekorasi sesuai asal negaranya. Bayangkan saja, kamu bisa melangkah dari suasana kota tua Amerika ke sudut bergaya kerajaan Inggris, seolah sedang menelusuri dunia hanya dalam satu tempat!

Tak heran jika Museum Angkut disebut-sebut sebagai salah satu museum terpopuler di Indonesia—di sini, belajar sejarah terasa seperti petualangan yang penuh keseruan.

2. Museum Nasional Indonesia, Jakarta – Menyusuri Jejak Sejarah di Jantung Ibu Kota

Museum Nasional Indonesia, Jakarta
Museum Nasional Indonesia, Jakarta

Dikenal luas dengan sebutan Museum Gajah karena patung gajah perunggu yang menyambut di halamannya, Museum Nasional Indonesia merupakan salah satu kebanggaan Jakarta sekaligus museum terbesar di Asia Tenggara. Terletak strategis di Jakarta Pusat, museum ini menyimpan ribuan artefak asli dari berbagai penjuru nusantara—mulai dari peninggalan arkeologi kuno, catatan sejarah, kekayaan etnografi, hingga data geografi yang mencerminkan keragaman budaya Indonesia.

Sejarah panjang museum ini dimulai sejak abad ke-19. Pada tahun 1862, koleksinya sudah begitu banyak hingga memenuhi gedung yang ada saat itu. Karena itulah, Pemerintah Hindia Belanda membangun gedung baru yang kini menjadi rumah permanen bagi ribuan koleksi bersejarah tersebut.

Mengunjungi Museum Nasional bukan hanya soal melihat benda-benda kuno, tapi juga menghubungkan diri dengan warisan budaya dan sejarah panjang bangsa—semua tersaji dalam satu tempat yang mengagumkan di tengah hiruk-pikuk ibu kota.

3. Museum Fatahillah, Jakarta – Napak Tilas Masa Lalu di Kota Tua

Museum Nasional Indonesia, Jakarta
Museum Nasional Indonesia, Jakarta

Berlokasi di kawasan ikonik Kota Tua Jakarta, Museum Fatahillah—yang secara resmi bernama Museum Sejarah Jakarta—menawarkan pengalaman menyelami jejak sejarah Batavia, cikal bakal Jakarta modern. Terletak di Jalan Taman Fatahillah, Jakarta Barat, museum ini dulunya merupakan Balai Kota Batavia di era kolonial.

Bangunan bergaya neoklasik yang masih berdiri megah ini memiliki tiga lantai, lengkap dengan kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna hijau tua yang masih dipertahankan sejak zaman dahulu. Setiap sudutnya memancarkan aura sejarah yang kuat, seolah mengajak pengunjung kembali ke masa lalu.

Dengan koleksi lebih dari 23.500 benda bersejarah—baik yang asli maupun replika—Museum Fatahillah menjadi salah satu pusat dokumentasi sejarah paling penting di Indonesia. Tak heran jika museum ini selalu menjadi tujuan favorit wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin lebih dekat dengan kisah perjalanan Jakarta dari masa ke masa.

4. The Blanco Renaissance Museum, Ubud – Surga Seni di Puncak Ubud

The Blanco Renaissance Museum, Ubud
The Blanco Renaissance Museum, Ubud

Terletak di jantung budaya Bali, Ubud, The Blanco Renaissance Museum adalah destinasi yang wajib dikunjungi para pencinta seni. Museum ini didirikan oleh Antonio Blanco, pelukis berdarah Amerika-Spanyol yang lahir di Manila, Filipina. Ia dikenal dengan karya-karya yang sensual dan imajinatif, serta dedikasinya terhadap dunia seni selama hidupnya di Bali.

Begitu memasuki kawasan museum, kamu akan disambut dengan arsitektur khas rumah Bali yang eksotis. Museum ini berdiri di atas bukit dengan panorama hijau dan udara sejuk yang menenangkan—membuat pengalaman menikmati seni menjadi jauh lebih berkesan.

Di dalamnya, kamu bisa menemukan tidak hanya galeri karya Antonio Blanco, tapi juga ruang studio pribadinya, toko suvenir, perpustakaan, sebuah kafe yang nyaman, hingga kuil keluarga yang mencerminkan kedekatan antara seni dan spiritualitas. The Blanco Renaissance Museum bukan hanya tempat melihat lukisan, tapi juga menyelami kehidupan dan jiwa sang maestro.

5. Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta – Menyelami Filosofi dan Budaya Jawa yang Mendalam

Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta
Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta

Di tengah kesejukan lereng Gunung Merapi, berdiri Museum Ullen Sentalu, salah satu permata tersembunyi di Yogyakarta yang begitu memikat hati para pencinta sejarah dan budaya. Didirikan oleh keluarga Haryono melalui wadah Ulating Blencong, nama “Ullen Sentalu” merupakan akronim dari Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku, yang berarti “Cahaya sebagai petunjuk jalan hidup manusia.” Sebuah filosofi Jawa yang mendalam, tercermin dalam setiap sudut museum ini.

Museum ini menyimpan koleksi eksklusif yang merekam jejak budaya dan kehidupan para bangsawan Jawa dari era Kerajaan Mataram, lengkap dengan lukisan, kain batik, hingga surat cinta yang menggambarkan kehalusan rasa dan tata krama tradisional.

Selain mengeksplorasi museum, pengunjung juga bisa bersantai di Beukenhof Restaurant, restoran bergaya Eropa yang berada dalam area museum. Perpaduan antara keindahan budaya Jawa dan nuansa Eropa klasik menciptakan pengalaman yang tak hanya berkesan, tapi juga sarat makna.

6. Museum Siwalima, Ambon – Warisan Budaya di Tepi Teluk yang Memukau

Museum Siwalima, Ambon
Museum Siwalima, Ambon

Berlokasi di kawasan Taman Makmur, Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Museum Siwalima menyimpan kekayaan sejarah dan budaya Maluku dalam balutan keindahan alam yang luar biasa. Nama “Siwalima” diambil dari sejarah kerajaan-kerajaan yang pernah berjaya di wilayah Maluku, mencerminkan kebesaran dan keberagaman budaya setempat.

Museum ini bukan hanya tempat menyimpan benda-benda bersejarah—mulai dari peninggalan budaya, kerajinan tradisional, hingga artefak masa lalu—tapi juga menawarkan pengalaman visual yang memikat berkat lokasinya yang menghadap langsung ke Teluk Ambon. Pemandangan laut biru yang terbentang luas menjadi latar sempurna saat kamu menjelajahi setiap koleksinya.

Tak heran jika Museum Siwalima menjadi salah satu museum terpopuler di Indonesia bagian timur. Ia mengajak kita mengenal lebih dekat identitas dan kekayaan budaya Maluku, sekaligus menyuguhkan suasana yang menenangkan dan memikat hati.

7. Museum House of Sampoerna, Surabaya – Menelusuri Jejak Industri Rokok Legendaris

Museum House of Sampoerna, Surabaya
Museum House of Sampoerna, Surabaya

Terletak di jantung Kota Surabaya, Museum House of Sampoerna adalah sebuah destinasi wisata sejarah yang unik dan penuh cerita. Bangunan bergaya kolonial Belanda ini awalnya didirikan pada tahun 1858, dan kemudian diakuisisi oleh Liem Seeng Tee pada tahun 1932 untuk menjadi pabrik pertama rokok PT. Sampoerna. Menariknya, hingga kini sebagian dari bangunan tersebut masih aktif digunakan sebagai tempat produksi rokok.

Museum ini memiliki aula utama yang luas, dua bangunan pendukung di sisi timur dan barat, serta halaman terbuka di bagian belakang. Namun daya tarik utamanya adalah pengalaman langsung melihat proses pembuatan rokok legendaris Dji Sam Soe yang masih dilakukan secara manual. Dari balik kaca, pengunjung dapat menyaksikan para pekerja melinting rokok dengan tangan, mempertahankan tradisi yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Dengan kombinasi arsitektur klasik, nuansa industri yang kental, dan pengalaman edukatif yang otentik, tak heran jika House of Sampoerna menjadi salah satu museum paling populer di Indonesia—khususnya bagi kamu yang ingin menyelami sisi lain dari sejarah ekonomi dan budaya Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *